MENATA MINDSET UNTUK MENGAWALI PERUBAHAN
Oleh :
Yusuf Nurmansyah, S.Sos
Bismillahirrahmanirrahim
Sahabat yang budiman hari ini saya akan berbagi tentang menata Mindset untuk mengawali perubahan, kenapa saya menulis judul ini karena ini sangat penting sahabat, bahwa benar dengan kita menata mindset maka kita sedang melangkah satu langkah untuk mengawali perubahan.
Lalau apa mindset itu, kalu secara kata "mindset" ini terdiri dari dua kata yaitu "Mind" yang berarti berpikir atau pikiran dan "Set" yang berarti settingan atau peengaturan atau juga kerangka, jadi Mindset itu adalah pengaturan berfikir, atau kerangka berfikir, atau bagaimana kita mengatur, menata pikiran kita dalam memandang realita kehidupan.
Sebenarnya mindset ini sering dibahas oleh para penulis, oleh para inlfluencer atau juga oleh para konten kreator, hanya saja istilahnya seringkali berbeda, mungkin sahabat pernah mendengar kata-kata seperti ini, nasib kita tergantung apa yang kita pikirkan, kalau kita berfikir baik maka nasib kita akan baik, kalau kita berfikir sesuatu yang tidak baik maka kemungkinan endinya juga seperti itu. Sebenanrya pernyataan itu atau pemahan itu berkaitan dengan mindset, namun sayang pemahaman itu itu stcuk sampai disitu saja, tanpa menjelaskan bagaimana cara berfikir yang baik itu, atau bagaimana pola pikir yang baik itu.
Baik sahabat, jadi sahabat sudah mengetahui ya bahwa Mindset itu adalah kerangka berfikir, atau bagaimana kita menata pikiran kita, dalam memahami kehidupan yang sedang dijalaninya.
Sahabat apa si yang membentuk mindset atau cara pandang seseorang ?....
Jadi mindset seseorang itu terbentuk dari keluargannya, lingkungan masyarakatnya, lingkungan pertemanannya, lingkungan pendidikannya, lingkungan pekerjaanya. Dalam linkungan lingkungan tersebut individu akan saling berkomunikasi dengan individu yang lain, atau paling tidak ketika ada salah satu individu yang berkomunikasi individu lain mendengarkannya, jadi dalam lingkungan tersebut ada interaksi dan komunikasi, lalu ada informasi yang diterima dan diserap dalam pikirannya diyakini dan diaplikasikan dalam kehidupannya.
Dan mindset tersebut tidak hanya terbentuk dari lingkungan sosial saja sahabat, mindset juga terbentuk dari pribadinya itu sendiri, apa yang ia lihat, apa yang ia tonton, apa yang ia baca, ini juga berpengaruh pada mindsetnya, dan bagaimana ia bersipapun itu berangkat daripada mindset yang tertanam dalam pikirannya.
Sayang tidak semua menyadari hal itu, dan beruntung sekali sahabat bisa membaca tulisan ini, itu tandanya kita sama sama medapatkan pencerahan yang sahabat, he :)
* * *
Sahabat mungkin pernah mengalami hal seperti ini, kita akan mengerjakan sesuatu yang menurut kita itu baik, tetapi ada orang lain yang tidak setuju dengan apa yang kita kerjan itu, kita menjadi demotivasi dan tidak semangat untuk mengerjakan itu, pertanyaanya ada dua ?
1. Apakah orang itu sudah benar benar mengetahui, memahami, atau mengalami, apa yang akan kita kerjakan itu
2. Kalau dilihat dari pengalamannya orang itu benar benar sudah mengetahui, memahami, atau mengalami apa yang akan kita kerjakan, kita boleh mendengarkan itu, tetapi kalau sebaliknya, dilihat dari pengalamannya, dia belum mengetahui apa yang akan dikerjakan, pilihannya ada dua kalau pernyataanya berangkat dari orang terdekat dalam kehidupan kita, kita perlu mengkomunikasikannya, tapi kalu orang yang jauh dengan kita, kita fokus saja terhadap apa yang kita kerjakan..
POINT OF VIEWnya apa ?
Banyak anak anak muda yang kesulitan melangkah karena terjebak oleh peryataan lingkungan lingkungn sekitarnya atau mindset lingkungan sekitarnya, entah dari lingkungan pertemanan , entah dari keluarganya, entah dari lingkungan pekerjannya, atau lingkungan lingkungan yang lainnya.
Berikut ada sebuah kasus yang bisa kita kaji sahabat.....
Ada seorang anak muda yang menjalani profesi sebagai seorang guru selama 5 tahun, ia memutuskan untuk beralih profesi untuk bekerja disebuah perusahaan. Ada beberapa fakta dan pertanyaan menarik sahabat...
1. Ia lebih menikmati menjadi seorang guru, karena orangtuanya sangat bangga anaknya sebagai seorang guru
2. Pertanyaannya kenapa orangtua tersebut bangga anaknya menjadi seorang guru ?
3. Ia memutuskan beralih profesi bekerja diperusahaan setelah ia masuk kepada lingkungan baru
4. Kenapa lingkunan baru bisa mengubah prinsip hidup beliau ?
5. Lingkungan kerja beliau sebelumnya menyayangkan keputusan beliau
6. Kenapa si lingkungan kerja beliau sebelumnya menyanagkan keputusan beliau ?
7. Beliau berfikir bahwa teman-temannya tidak akan setuju dan respek terhadap keputusanya
8. Kenapa beliau bisa berfikir seperti itu kepada teman temannya ?
Mari kita kaji sahabat
**
Ia lebih menikmati menjadi seorang guru, karena orangtuanya sangat bangga anaknya menjadi seorang guru, pertanyaanya kenapa orangtua tersebut bangga anaknya menjadi seorang guru.
Kenapa orangtua tersebut bangga anaknya bisa menjadi seorang guru, karena ada mindset yang terbentuk pada orangtua tersebut. Lingkungan orangtua tersebut adalah lingkungan perkampungan disebuah perdesaan, ada beberapa fakta menarik...
a.sistem pekerjaan dilingkungan tersebut cenderung lebih homogen mayoritas pekerjaanya adalah seorang petani
b. secara kasta, tingkatan sosial pekerjaan dilingkungan tersebut yang berada dikasta terbawah adalah seorang petani
c. Kasta berikutnya adalah seorang pengusaha, atau yang bergerak dibidang wirausaha contoh pemilik warung sembako
d. Kasta berikutnya adalah seroang guru yang bergerak diinstinasi pendidikan, dan juga yang bekerja diinstansi pemerintahan, seperti pegawai desa dan pegawai kecamatan, atau juga di instansi kesehatan.
e. Mayoritas masyrakat disana terlebih yang profesinya sebagai seorang petani, memahami bahwa pekerjaan yang paling terhormat atau yang paling tinggi statsunya adalah orang yang bekerja menjadi guru, yang bekerja di desa, yang bekerja di kecamatan, atau yang bekerjas di kesehatan seperti halnya puskesmas
d. Orantuanya memahami bahwa semua guru adalah sama, padahal faktanya berbeda disitu ada guru PNS dan ada juga guru Honorer
e. Orangtua tidak memahami bahwa didaerah perkotaan banyak sekali bidang bidang pekerjaan, yang tidak ada didaerah perdesaan, seperti adan perusahaan BUMN yang gajinya sangat besar, atau ada perusahaan perusahaan swasta yang gajinya besar, atau bidang bidang lainnya.
f. Fakta menarik berikutnya adalah mereka memahami bahwa semua perusaahan sama dengan pabrik, didaerah perdesaan banyak orang orang lulusan SD, SMP yang bekerja disebuah pabrik, sehingga mereka berfikir sangat disyangkan ketika anaknya seorang sarjana harus bekerja di sebuah pabrik, padahal faktanya tidak semua perusahaan itu pabrik.
"Kesimpulan dari point ini bahwa, orangtua memiliki mindset yang terbatas, karena pendidikan dan pengalamannya, mereka menganggap bahwa profesi seorang guru adalah profesi yang menjanjikan, karena lingkungan mayoritasnya memiliki mindset yang sama, profesi seorang guru adalah profesi yang memiliki statsu sosial yang tinggi, yang dihormati dan dihargai, meskipun anaknya sebagai seorang guru honorer tetapi bisa dibanggakan karena sejajar dengan orang orang sukses dilingkungannya yang juga seorang guru, meskpiunpun orang tersebut sudah menjadi seorang PNS"
***
Anak muda tersebut memutuskan beralih profesi bekerja disebuah perusahaan setelah masuk lingkungan baru,,,,,,Pertanyaanya kenapa lingkungan baru bisa mengubah prinsip hidup beliau ?
Sahabat dari awal tulisan ini sudah dibahas bahwa lingkungan akan mempengaruhi mindset dan pola pikir seseorang, begitu juga yang terjadi kepada anak muda ini, ada beberapa fakta menarik sahabat.....
a. Energi yang paling kuat untuk mempengaruhi mindset seseorang adalah lingkungan terdekatnya
b. Lingkungan baru anak muda tersebut adalah lingkungan perkotaan
c. Sistem pekerjaan dilingkungan barunya cenderung lebih heterogen
d. Dilingkungan barunya sangat jarang ditemukan seorang guru
e. Lingkungan barunya lebih menyadari, bahwa profesi seorang guru honorer memiliki penghasilan yang minimum
f. Orang yang paling sukses dilingkungan ini adalah orang yang bekerja di perusahaan, yang bekerja dibidang kesehatan, dan ada juga sebagai seorang pengusaha
g. Status sosial yang dibanggakan dari anaknya dilingkungan ini lebih terbuka, yaitu seorang PNS, Seorang pengusaha, atau juga seeorang yang bekerja diperusahaan ternama.
"Kesimpulan dari point ini adalah, lingkungan baru anak muda tersebut memilki pandangan lebih terbuka, bahwa menjadi guru bukan menjadi profesi yang sepenunya dibanggakan dilingkungan ini lebih detile bahwa yang dibanggakan adalah seorang guru PNS, atau seseorang yang bekerja di instansi kesehatan seperti rumah sakit, atau juga yang bekerja disebuah perusahaan perusahaan ternama, "
***
Lingkungan bekerja beliau sebelumnya menyayangkan keputusan beliau, Pertanyaanya mengapa linkgungan kerja beilau menyayangkan keputusanya ? ada beberapa fakta menarik yang dapatkita kaji sahaba.....
a. Lingkungan kerja beliau sebelumnya adalah seorang guru
b. Mayoritas mindset yang dimiliki lingkungan kerja beilau sebelumnya adalah mindset seorang guru
c. Mereka berfikir bahwa bekerja menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang menjanjikan, pekerjaanya yang santai dan juga memiliki jaminan dimasa tua seperti gaji pensisuan
d. Mereka menganggap bahwa bekerja diperusahaan adalah pekerjaan yang cukup ketat, meskipun gajinya besar tetapi cukup beresiko karena rentan terkena pemberhentian, dan di masa tua bekerja diperusahaan tidak ada gaji pensiunan.
"Kesimpulan dari poin ini, linkungan pekerjaan beliau sebelumnya adalah lingkungan orang-orang berpendidikan, mereka memberikan tanggapan yang cukup realistis, tetapi belum memiliki pengalaman bekerja diperusahaan"
***
Ia berfikir bahwa teman-temannya tidak akan setuju atau respek terhadap keputusannya, pertanyaanya kenapa ia bisa berfikiran sepertiitu ?
Jadi sahabat selama menempuh pendidikan sarjananya ia memiliki banyak teman yang sangat dekat dengan kehidupannya, dan dari sahabat sahabat dekatnya itu hampir semua berprofesi sebagai seorang guru, jadi lingungan teman dekatnya memiliki mindset yang sangat kuat dalam dunia pendidikan terkhusus menjadi seorang guru, mereka merasa berada pada statsu sosial yang sama, pada kondisi yang sama, memiliki nasib yang sama, dan arah kehidupan yang sama, ketika anak muda tersebut memutuskan beralih profesi dari seorag guru dengan bekerja di perusahaan, anak muda tersebut berpikir bahwa ia tdak lagi sama status sosialnya dengan teman-temanya, jadi secara rinci faktanya sebagai berikut sahabat....
"Kesimpuilan dain poin ini, Linkungan pertemanannya mayoritas berprofesi sebagai seorang guru, Mereka memiliki status sosial yang sama, Kettika anak muda tersebut memutuskan beralih profesa ia berprikir bahwa keputusannya adalah keputusan yang salah, karena tidak lagi sama dengan mereka, dan dengan bekerja diperusahaan memiliki arah pekerjaan yang tidak jelas, dan bekerja sebagai seorang guru adalah pekerjaan yang paling enak dan menyenangkan"
..............
Itu adalah kisah tentang dilemanya seorang anak muda yang berprofesi menjadi seorang guru dan akan beralih profesi dengan bekerja diperusahaan, ada pembelajaran yang dapat kita ambil sahabat, kalu kita melihat kesimpulan dari point point tersebut.
Kesimpulan pertama :
"Kesimpulan dari point ini bahwa, orangtua memiliki mindset yang terbatas, karena pendidikan dan pengalamannya, mereka menganggap bahwa profesi seorang guru adalah profesi yang menjanjikan, karena lingkungan mayoritasnya memiliki mindset yang sama, profesi seorang guru adalah profesi yang memiliki statsu sosial yang tinggi, yang dihormati dan dihargai, meskipun anaknya sebagai seorang guru honorer tetapi bisa dibanggakan karena sejajar dengan orang orang sukses dilingkungannya yang juga seorang guru, meskpiunpun orang tersebut sudah menjadi seorang PNS"
Dari poin ini tidak ada yang salah dengan orangtua anak muda tersebut, semua orangtua pasti menginginkan anaknya sukses, dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya, dan semua orangtua pasti menginginkan anaknya bisa mengangkat harkat dan derajat keluarganya.
Kesimpulan kedua :
"Kesimpulan dari point ini adalah, lingkungan baru anak muda tersebut memilki pandangan lebih terbuka, bahwa menjadi guru bukan menjadi profesi yang sepenunya dibanggakan dilingkungan ini lebih detile bahwa yang dibanggakan adalah seorang guru PNS, atau seseorang yang bekerja di instansi kesehatan seperti rumah sakit, atau juga yang bekerja disebuah perusahaan perusahaan ternama, "
Dari poin ini tidak ada yang salah dengan lingkungan baru anak muda tersebut, mengingat lingkungan tersebut adalah lingkungan yang sangat melekat dengan anak muda tersebut, lingkungan ini menginginkan ia menjadi orang yang sukses, yang bisa mengangkat harkat dan derjatnya, dan salah satu aspek kebanggaanya adalah dengan bekerja disebuah tempat yang bisa menghasilkan financial yang banyak, dan yang melekat dengan itu adalah dengan bekerja disebuah perusahaan, menjadi PNS, bekerja di instansi pemerintahan atau instansi kesehatan, dan bekerja menjadi guru honorer bukan salah satu pilihan yang terbaik bagi seorang laki laki.
Kesimpulan ketiga :
"Kesimpulan dari poin ini, linkungan pekerjaan beliau sebelumnya adalah lingkungan orang-orang berpendidikan, mereka memberikan tanggapan yang cukup realistis, tetapi belum memiliki pengalaman bekerja diperusahaan"
Dari kesimpulan ini, anak muda tersebut jangan terlalu menginternalisasi secara penuh, kenapa ?,, Pertama mereka belum pernah mengalami bekerja disebuah perusahaan, Kedua mereka sudah tidak lagi melekat dalam hidupnya, anak muda tersebut lebih baik fokus menata kepada apa yang ada di depan matanya.
Kesimpulan keempat :
"Kesimpuilan dain poin ini, Linkungan pertemanannya mayoritas berprofesi sebagai seorang guru, Mereka memiliki status sosial yang sama, Kettika anak muda tersebut memutuskan beralih profesi ia berprikir bahwa keputusannya adalah keputusan yang salah, karena tidak lagi sama dengan mereka, dan dengan bekerja diperusahaan memiliki arah pekerjaan yang tidak jelas, dan bekerja sebagai seorang guru adalah pekerjaan yang paling enak dan menyenangkan"
Dari kesimpulan ini, anak muda tersebut harus menghargai profesi teman-temannya sebagai seorang guru, kedua keputusan anak muda tersebut bukanlah keputusan yang salah, tetapi itu merupakan sebuah keputusan yang unik, sebuah aktualisasi hidup yang berani tampil berbeda, dan keputusan anak muda tersebut justru menjadi suatu hal yang menjadi satu bentuk privilage lebih dibanding kebanyakan orang yang lainnya. Anak muda tersebut lebih fokus kepada apa yang ada didepannya.
KESIMPULAN AKHIR
Kesimpulan akhir dari fenomena anak muda diatas adalah, dengan memilih bekerja diperusahaan dan juga bekerja menjadi seorang guru itu adalah sebuah keputusan yang terbaik.
Dengan bekerja sebagai seorang guru, ia tetap bisa menjaga kebanggaan orangtuanya, tetap bisa menjaga harkat dan martabat orangtua dimata keluarganya
Dengan bekerja diperusahaan, ia akan mampu mengangkat harkat dan derajat lingungan barunya.
Keputusan anak muda tersebut bukanlah keputusan yang salah, tetapi justru itu akan menjadi sebuah konsep yang unik, yang jarang ditemukan dan berbeda dengan kebanyakan orang, dan ini akan menjadi sebuah aset yang memiliki nilai lebih buat masa depan anak muda tersebut.