Kemiskinan dilihat dari perspektif sosiologi
Oleh : Yusuf Nurmansyah, S.Sos
Sahabat yang budiman, kali ini saya akan mencoba menganalisis sebuah masalah sosial yang ada di Negara kita Indonesia berdasarkan perspektif sosiologi.
Sosiologi memandang negara sebagai sebuah sistem yang sangat kompleks yang terdiri dari pada sub sub sistem yang saling terintegrasi satu sama lain.
Salah satu dari subsistem tersebut adalah kemiskinan, lagu lama yang yang tak kunjung usai. Sebagai seorang sosiolog, saya tidak bisa membenarkan atau menyalahkan siapapun.
Tapi disini saya akan mencoba menjabarkan fakta sosial tersebut, berdasarkan pisau analasis teori sosiologi.
Masalah sosial kemiskinan dapat kita analisis menggunakan teori struktural fungsional nya Talcot Parson.
Talcot Parson mengemukakan 4 hal yang penting apabila sebuah lembaga atau sistem sosial ingin maju yaitu Adaptation, Goal Ataiment, Integrasi, Latensi.
Sebuah negara harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, baik dalam sisi perekonomian, perdagangan, yang nantinya akan berimpak pada penghasilan masyarakat bahkan negara, apabila sebuah negara tidak mampu bersaing dan beradaptasi dengan perubahan besar kemungkinan kita bisa maju
Sebuah negara juga harus mempunyai tujuan atau goal atainment, yang menentukan kemana araha negara tersebut melangkah, penting sebuah negara memiliki sebuah tujuan dalam kiprahnya hal ini akan berpengaruh kepada motivasi para pegiat kenegaraan untuk memajukan bangsa
Integrasi atau sinergitas antar komponen atau sub sistem kenegaraan harus terintegrasi dengan baik, mulai dari pemimpin, bawahan sampai masyarakat semunya harus terintegrasi untuk satu visi yang sama yaitu memajukan bangsa
Dan yang terakhir adalah latensi atau pemeliharaan pola, kurang tegasnya dalam menegakan hukum membuat masyarakat me jadi bingung, yang akhirnya susah membuat masyarakat untuk terintegrasi dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar