TEORI A-G-I-L TALCOT PARSON
DAN PENERAPANNYA DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN
Oleh : Yusuf Nurmansyah, S.Sos
Pembaca yang budiman
Ilmu sosiologi memiliki manfaat yang banyak dalam kehidupan kita baik dalam bertingkah laku maupun dalam beorganisasi, seperti halnya teori AGIL yang dikemukakan oleh Talcot Parson. Saat ini saya akan mencoba mengimplementasikan teori tersebut dalam institusi pendidikan, yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh orang orang yang aktif di dalam dunia pendidikan.
Teori AGIL merupakan bagian dari paradigma fakta sosial yang dikemukakan oleh seorang pemikir yang bernama Talcot Parson. menurut Parson apabila sebuah sistem ingin menjadi sebuah sistem yang baik maka perlu menerapkan 4 indikator yang kemudian ia ringkas menjadi AGIL.
AGIL merupakan sebutan lain yang bertujuan supaya orang lebih mudah dalam mengingat dan menghapalkan teori tersebut. AGIL merupakan singkatan dari 4 indikator yaitu :
* Adaptation
* Goal Attainment
* Integration
* Latention
Institusi pendidikan apabila ingin menjadi institusi yang baik, maka bisa menerapkan keempat indikator tersebut, yang coba saya uraikan sebagai berikut :
* Adaptation
Sekolah apabila ingin menjadi sekolah yang baik maka harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar baik dengan masyarakat maupun institusi lain yang ada disekitarnya, dengan adaptasi dan menjalin komunikasi yang baik akan memudahkan dalam melakukan kerjasama dan melancarkan kepentingan sekolah
* Goal Attainment
Apabila sekolah tersebut ingin maju maka perlu memiliki goal attainment atau pencapaian tujuan, pencapaian tujuan dalam sebuah instansi dapat berupa sebuah visi dan misi, maka buatlah sebuah visi dan misi yang baik supaya memiliki arah dan tujuan yang jelas
* Integrasi
Tidak cukup Adaptaion dan goal attainment saja apabila instansi sekolah ingin maju maka semua sub sub sistem dalam sekolah harus terintegrasi dengan baik, dalam hal ini memiliki arti setiap bagian dari sekolah tersebut baik guru, murid, dan semua bagian dari sekolah tersebut harus bergerak dengan tujuan dan keinginan yang sama.
* Latention
Dan yang terkahir adalah latensi atau pemeliharaan pola, apabila ketiga indikator yang di awal sudah tercapai makan perlu kita jaga pola tersebut dengan baik, salah satu cara untuk menjaga pola tersebut yaitu dengan membentuk sebuah aturan yang dapat mempertahankan ketiga indikator yang tadi.
Baca juga ya :
http://nurmansyahyusup06.blogspot.com/2020/11/sosiologi-ilmu-pengetahuan-berparadigma.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar